Mempersiapkan dan Melakukan Pertemuan
Rabu, 30 April 2014
Senin, 28 April 2014
Materi III (Notulen Rapat)
Notulen Rapat
Notulen atau notula adalah catatan laporan singkat tentang
pembicaraan atau keputusan dalam rapat. Notula berfungsi sebagai bukti telah
diadakan rapat, sumber informasi bagi peserta rapat, landasan bagi rapat
berikutnya, alat pengingat peserta rapat.
Maksud pembuatan notula adalah agar apa yang telah dibahas dalam rapat baik
rapat untuk pemecahan masalah atau rapat untuk pengambilan keputusan
dapat menjadi acuan bagi rapat selanjutnya. Dan bagi peserta rapat yang tidak
hadir, notula dapat menjadi informasi atas materi yang dibahas dan kesimpulan
yang diperoleh. Notula dapat juga untuk melihat perkembangan perusahaan dari
waktu ke waktu. Notula dapat dibagikan kepada peserta rapat bila telah
disetujui oleh pimpinan. Notula dibuat oleh sekretaris organisasi atau
seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas itu, dan posisi duduknya
dekat pimpinan agar sekretaris dapat menebar pandangan ke seluruh peserta.
Fungsi notula adalah sebagai berikut
;
- Sebagai sumber informasi bagi yang tidak menghadiri rapat
- Sebagai alat pengingat dan landasan pertemuan berikutnya
- Sebagai bukti sejarah
- Sebagai bahan bukti dalam pengadilan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
notula :
1.
Ringkas tapi jelas dan lengkap
sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.
2.
Dibuat bukan berdasarkan
pemikiran notulis
3.
Bila ada usulan dan tanggapan
terhadap masalah, dapat dipisahkan cara penulisannya agar tidak membingungkan
4.
Dalam penyusunan notula
dibedakan mana saja materi yang berupa penyajian informasi, materi yang
menyangkut pertimbangan khusus, serta materi yang berupa keputusan
5.
Menggunakan bahasa yang lugas
dan langsung pada pokok pembicaraan
Isi Notula Rapat
1. Nama rapat,
2. Waktu pelaksanaan rapat
3. Pimpinan dan notulis rapat
4. Peserta rapat
5. Agenda atau susunan acara rapat
6. Ringkasan jalannya rapatt
7. Keputusan yang diambil dalam rapat
tersebut
8. Kesimpulan
9. Catatan khusus.
10. Nama dan tandatangan pimpinan dan notulis rapat dibagian akhir
Contoh Format
Notulen:
Nama Rapat
Nomor:
|
|
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat
:
|
Pemimpin rapat :
Notulis :
|
Peserta rapat : -
-
-
-
|
|
Susunan acara:
|
|
Ringkasan :
|
|
Pimpinan rapat,
ttd
(nama terang)
|
Disusun oleh
Notulis rapat,
ttd
(nama terang)
|
- Rosidah, 2000, Kesekretariatan (Diktat), FIS UNY
- Peel, Malcolm, 1993, Kiat Sukses Rapat, Jakarta: Gramedia
- https://fairuzelsaid.wordpress.com/category/studi-club/html/Bottom-of-Form
- http://ridwanjuli.blogspot.com/2011/06/perencanaab-dan-persiapan-rapat.html
- http://scovyhollic2.blogspot.com/2010/12/modul-mengelola-pertemuan-rapat-ii.html
Materi II (Tata Ruang Rapat
Tata Ruang Rapat
Persiapan Ruangan
Akomodasi,
rapat yang dihadiri oleh peserta dari luar kota dan berlangsung berhari-hari
tentunya harus disiapkan akomodasi atau penginapan.
Hal-hal yang
harus dipersiapkan sehubungan dengan pengaturan ruang rapat adalah sebagai
berikut:
a. Cahaya penerangan
Bila ruangan tidak menggunakan penerangan buatan
(lampu) tetapi menggunakan penerangan sinar matahari, pengaturan tempat duduk
harus disesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari tersebut. Dengan
penerangan cahaya yang baik akan diperoleh beberapa keuntungan, di antaranya:
·
Hasil
pekerjaan atau produktivitas bertambah
·
Kualitas
pekerjaan lebih baik
·
Kesalahan-kesalahan
berkurang
·
Semangat
kerja pegawai lebih baik
·
Mengurangi
ketegangan dan kelelahan (mata dan rohani)
·
Prestise
lebih baik untuk perusahaan
b. Perencanaan warna
Warna akan mempengaruhi keadaan jiwa (perasaan,
pengertian dan pikiran). Para ahli membedakan tiga warna pokok yaitu warna
merah, kuning dan biru.
c. Ventilasi udara
Usahakan agar udara di ruang rapat sejuk karena
ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan mengakibatkan konsentrasi
para peserta rapat berkurang.
d. Pengaturan tempat duduk,
Pengaturan tempat duduk ditentukan dari jumlah peserta
rapat dan luas ruang rapat.
Tujuan Tata Ruang Rapat
1. Adanya kepuasan dari peserta rapat
2. Rapat berjalan dengan lancar
3. Terciptanya suasana yang nyaman dan
produktif
4. Menyesuaikan dengan kebutuhan rapat
5. Mengoptimalkan pemanfaatan ruangan
Ada beberapa
macam pengaturan tata ruang rapat yaitu sebagai berikut:
1. Gaya klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta
yang banyak. Berikut ini pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya
klasikal/kelas.
2. Gaya konferensi atau bentuk
empat persegi panjang, dimaksudkan agar semua peserta merasa dihargai dan untuk
meninmbulkan semangat team work.
3. Gaya huruf U
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya huruf U
cocok untuk rapat informal. Bentuk ini bagus untuk kelompok-kelompok kecil yang
membutuhkan percakapan, baik antara presenter dan peserta atau peserta dengan
peserta.
4.
Gaya workshop
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya workshop
cocok untuk diskusi kelompok.
Referensi:
- Rosidah,
2000, Kesekretariatan (Diktat), FIS UNY
- https://fairuzelsaid.wordpress.com/category/studi-club/html/Bottom
of Form
- http://scovyhollic2.blogspot.com/2012/modul-mengelola-pertemuan-rapat-ii.html
- http://ridwanjuli.blogspot.com/2011/06/perencanaab-dan-persiapan-rapat.html
Materi I (Jenis-jenis Penyelenggaraan Rapat)
Jenis-jenis Penyelenggaraan
Rapat
Rapat
terdiri atas beberapa jenis, tergantung cara pandangannya atau segi
peninjauannya.
1.
Berdasarkan Tujuan
Menurut tujuannya, rapat dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu :
a. Rapat penjelasan (
information conference )
adalah rapat yang diselenggarakan untuk memberikan
penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan. Dalam rapat ini, peserta rapat tidak hanya mendengarkan penjelasan
dari pemimpin rapat tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengajukann pertanyaan.
a. Rapat pemecahan masalah (
problem solving conference )
adalah rapat yang dilaksanakan untuk menemukan
pemecahan tentang suatu masalah yang sedang dihadapi. Pada rapat ini peran
peserta rapat sangat besar untuk memberikan masukan berupa saran atau pendapat
yang akan disimpilkan bersama. Hasil kesimpulan yang telah disepakati tersebut
digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
b. Rapat perundingan (
negotiation conference )
adalah rapat yang diselenggarakan dengan tujuan
menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak
merugikan kedua belah pihak.
2.
Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, rapat dapat dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu :
a. Rapat resmi ( formal meeting
)
adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan
terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang berlaku. Peserta rapat formal akan
mendapat pemberitahuan terlebih dahulu melalui surat undangan yang biasanya
dilengkapi dengan agenda rapat.
b. Rapat tidak resmi ( informal
meeting )
adalah rapat yang dilaksanakan tanpa suatu perencanaan
yang bersifat resmi. Rapat ini tidak memerlukanpersiapan istimewa
dan biasanya dijadikan untuk mendiskusikan suatu hal yang terjadi secara tiba –
tiba dan harus diselesaikan segera. Para peserta rapat umumnya mendapat pemberitahuan
secara langsung.
c. Rapat terbuka
adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota
organisasi dan materi yang dibahas merupakan masalah – masalah yang tidak
bersifat rahasia.
d. Rapat tertutup
adalah rapat yang hanya dihadiri oleh peserta rapat
tertentu saja dan masalah yang dibahas merupakan masalah yang bersifat rahasia.
3.
Berdasarkan Jangka Waktunya
Menurut jangka waktunya, rapat dapat dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu :
a. Rapat mingguan
adalah rapat yang diadakan seminggu sekali dan
biasanya membahas masalah-masalah yang bersifat rutin.
b. Rapat bulanan
adalah rapat yang diadakan setiap bulan sekali dan
membahas masalah-masalah yang terjadi selama sebulan yang lalu.
c. Rapat semester
adalah rapat yang diadakan setiap enam bulan sekali
yang membahas masalah-masalah yang terjadi selama enam bulan yang lalu dan
program-program selanjutnya untuk enam bulan kedepan.
d. Rapat tahunan
adalah rapat yang diadakan setahun sekali.
4.
Berdasarkan Frekuensi
Menurut frekuensinya, rapat dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu :
a. Rapat rutin
adalah rapat yang sudah ditentukan waktunya (mingguan,
bulanan, tahunan). Rapat ini digunakan untuk masalah – masalah rutin dalam
suatu organisasi / perusahaan.
b. Rapat insidentil
adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih
dahulu dan tidak terjadwal. Biasanya rapat ini membahas masalah yang sifatnya
penting dan harus diselesaikan bersama.
5.
Berdasarkan Nama
Menurut nama, rapat dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu :
a. Rapat kerja
adalah rapat atau pertemuan para karyawan atau pimpinan
guna membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
b. Rapat dinas
adalah rapat yang membicarakan masalah kedinasan atau
kerjaan (biasanya dilaksanakan oleh orang-orang yang bertugas di instansi
pemerintahan)
c. Musyawarah kerja
adalah kata lain dari rapat kerja.
6.
Berdasarkan Urgensinya
Menurut urgensinya, rapat dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
a. Rapat biasa
adalah rapat yang diadakan untuk membahas masalah –
masalah yang sudah dianggap biasa.
b. Rapat penting
Adalah rapat yang diadakan untuk membahas
masalah-masalah yang dianggap penting karena akan menghasilkan keputusan yang
membawa dampak penting bagi anggota organisasi /perusahaan itu sendiri.
7.
Berdasarkan Pesertanya
Menurut pesertanya, rapat dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
a. Rapat vertikal
adalah rapat yang diadakan, dimana yang hadir dalam
rapat itu adalah bawahan dan atasan.
b. Rapat horizontal
Adalah rapat yang diadakan antar pejabat suatu
organisasi / perusahaan yang sederajat.
Referensi:
- Rosidah,
2000, Kesekretariatan (Diktat), FIS UNY
- Peel,
Malcolm, 1993, Kiat Sukses Rapat, Jakarta: Gramedia
- http://scovyhollic2.blogspot.com/2010/12/modul-mengelola-pertemuan-rapat-ii.html
- http://berbagi-informasi-dan-pengetahuan.blogspot.com/2012/02/pengertian-rapat.html
Langganan:
Postingan (Atom)